Google Ditinggalkan, Pengganti Baru Segera Digemari

Keberadaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan platform media sosial baru seperti TikTok telah menjadi pilihan bagi pengguna internet dalam mencari rekomendasi, tutorial, dan informasi mendalam tentang berbagai topik. Dominasi Google sebagai mesin pencari utama mulai tergeser. Selain itu, tekanan dari Uni Eropa dan AS terkait dominasi market Google juga menimbulkan tantangan bagi perusahaan tersebut.

Di sisi lain, Apple berencana untuk mengintegrasikan pencarian berbasis AI ke dalam browser Safari mulai tahun depan, sebagai alternatif dari pencarian default menggunakan Google. Wakil Presiden Senior Layanan Apple, Eddy Cue, mengungkapkan rencana tersebut dalam persidangan antimonopoli Google. Apple telah menjalin diskusi dengan berbagai penyedia layanan pencarian AI, seperti Perplexity, OpenAI, dan Anthropic.

Selain itu, Apple juga sedang mengembangkan teknologi AI generatif, termasuk integrasi antara Siri dan ChatGPT. Rencananya, mesin pencari milik Google, Gemini, juga akan hadir di iPhone. CEO Google, Sundar Pichai, telah mengonfirmasi bahwa kesepakatan tersebut semakin dekat.

Perubahan tren dalam perilaku pencarian informasi juga terlihat pada penelitian yang dilakukan oleh The Verge bersama mitra mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa pengguna mulai beralih dari teknologi tradisional seperti Google ke chatbot AI, komunitas kecil, dan platform seperti TikTok untuk mencari informasi yang dapat dipercaya. Pengguna juga mulai merasa bahwa mesin pencari tradisional seperti Google kurang relevan dan kualitas informasi di internet semakin menurun.

Semakin banyak orang yang beralih ke chatbot AI dan platform alternatif, serta alat pencarian AI, untuk mencari informasi yang spesifik. Sejumlah tool AI populer seperti Perplexity, OpenAI, dan iAsk.ai sudah banyak digunakan sebagai alternatif dari mesin pencari Google. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna mulai mencari opsi lain yang lebih efektif dan relevan dalam mencari informasi di internet.

Source link