Berita  

Arab Saudi Jadi Fokus Kebijakan Trump Setelah Larang Penuh China

Arab Saudi Jadi Fokus Kebijakan Trump Setelah Larang Penuh China

Arab Saudi telah menjadi target baru sejumlah perusahaan Amerika Serikat. Baru-baru ini, Nvidia bersama sejumlah perusahaan teknologi AS mengumumkan kerja sama di negara tersebut. Kesepakatan ini berhasil mengamankan komitmen sebesar US$600 miliar, dimana Nvidia akan menjual ratusan ribu chip AI. Tahap pertama implementasi kerja sama ini melibatkan pengiriman 18 ribu chip Blackwell ke startup AI bernama Humain. Selain itu, kedua perusahaan juga berencana untuk membangun pabrik AI dengan kapasitas mencapai 500 megawatt, yang akan mencakup ratusan ribu GPU Nvidia terbaru. Kerja sama ini telah direncanakan untuk berlangsung selama lima tahun. Di samping itu, Humain juga telah menandatangani kesepakatan senilai US$10 miliar dengan Advanced Micro Devices untuk membangun infrastruktur hardware AI 500 megawatt dalam lima tahun mendatang. Qualcomm juga terlibat dalam kerja sama dengan Humain untuk mengembangkan prosesor pusat data. Sementara itu, perusahaan asal Arab Saudi, DataVolt, mengalokasikan dana sebesar US$20 miliar untuk pusat data AI dan infrastruktur energi di AS. Investasi besar ini terjadi setelah rencana pemerintah AS untuk memblokir total China dalam perang teknologi yang sedang berlangsung. Upaya ini merupakan bagian dari strategi untuk mempertahankan kekuatan komputasi canggih AS dan sekutunya, serta untuk memblokir akses China yang lebih ketat.PyObjectorientasikan Perjanjian ini untuk memperkuat kerjasama antara kedua negara dan untuk mencegah insidensi serupa yang mungkin terjadi di masa depan. Saat ini, Nvidia telah dilarang menjual chip H20 yang kurang canggih ke China. Keputusan ini diambil setelah chip tersebut sebelumnya dirancang untuk pasar China tanpa melanggar aturan yang telah ditetapkan.Halaman Terkait: Duel Ultra-Thin Flagship, Samsung S25 Edge Vs iPhone 17 Air

Source link