Banyak orang berdarah India yang berhasil memimpin perusahaan teknologi global dan menunjukkan kesuksesan dalam posisi kepemimpinan, seperti Satya Nadella dari Microsoft, Sundar Pichai dari Alphabet (induk perusahaan Google), Arvind Krishna dari IBM, dan Shantanu Narayen dari Adobe. Fenomena ini menunjukkan bahwa cara masyarakat India berkembang memiliki peran penting dalam membentuk kualitas manajerial mereka. Mereka dilatih untuk menghadapi tantangan sejak awal kehidupan, sehingga mampu menjadi pemecah masalah yang adaptif.
Dari akta kelahiran hingga akta kematian, orang India terbiasa dengan kondisi yang kurang mendukung, namun hal ini justru memunculkan kemampuan manajerial alami dalam diri mereka. Mereka dikenal sebagai individu yang lebih mengutamakan profesionalisme daripada bantuan pribadi, yang berbeda dengan budaya kerja Amerika yang lebih individualistik. Seiring dengan perkembangan zaman, imigran India juga memiliki peran signifikan dalam dunia perusahaan global, terutama dalam industri teknologi.
Perubahan kebijakan imigrasi Amerika Serikat pada tahun 1960-an membuka peluang bagi imigran India, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini menciptakan kesempatan bagi profesion dari India untuk berkontribusi di perusahaan-perusahaan besar, baik di AS maupun di Silicon Valley. Melalui pendidikan yang diperoleh dari universitas terkemuka dan kerja keras, imigran India telah berhasil mencapai posisi-posisi penting dalam dunia korporasi.
Jaringan kerja yang dibangun di Silicon Valley juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan para profesional India di Amerika Serikat. Dukungan antar sesama dan kolaborasi memungkinkan mereka untuk terus berkembang dan membawa perubahan positif dalam industri teknologi. Keberhasilan mereka adalah hasil dari kerja keras, ketekunan, dan keterampilan yang mereka miliki. Maka tidak heran bahwa banyak tokoh sukses di dunia teknologi berasal dari India, dan terus menginspirasi generasi selanjutnya.
