Heboh: Kucing Merah Kalimantan Kembali Setelah 20 Tahun

Seorang kucing merah Kalimantan (Catopuma badia) terlihat pada kamera jebak di Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM), Kalimantan Utara. Penampakan ini menjadi yang pertama dalam dua dekade terakhir, di mana kali terakhir spesies ini terlihat pada 2003. Berdasarkan rekaman terbaru yang diunggah melalui akun Instagram resmi Balai TNKM, terlihat seekor kucing merah dewasa berjalan cepat di atas batang kayu yang tumbang. Data dari kamera jebak yang dipasang oleh petugas TNKM, Josua Wandry Nababan dan Novaldo Markus, diunduh pada tahun 2024 dan dipublikasikan pada 2025. Kucing merah Kalimantan, atau Bornean bay cat, merupakan spesies kucing liar yang sangat langka dan misterius. Spesies ini hanya ditemukan di Pulau Kalimantan dan telah diklasifikasikan sebagai spesies terancam punah sejak tahun 2002. Kucing merah ini memiliki ciri-ciri tubuh ramping dengan panjang sekitar 50-60 cm, ekor panjang (30-40 cm) berwarna cokelat kemerahan keemasan, dan berat antara 2,3-4,5 kg. Habitat alami kucing merah mencakup hutan tropis, dari hutan rawa, dataran rendah, hingga perbukitan pada ketinggian hingga 500 meter di atas permukaan laut. Mereka juga tercatat di dekat sungai dan hutan bakau, menunjukkan preferensi terhadap lingkungan yang lebat dan terpencil. Distribusi spesies ini meliputi Kalimantan Utara, Timur, Tengah, Barat, serta Sabah dan Sarawak di Malaysia. Namun, karena ketergantungan pada hutan lebat dan minimnya gangguan manusia, kucing merah sangat rentan terhadap deforestasi, perburuan ilegal, dan perdagangan satwa liar. Konservasi keanekaragaman hayati menjadi hal yang sangat penting di kawasan TNKM dengan berbagai upaya untuk memantau populasi dan melibatkan ahli serta lembaga konservasi dalam pengumpulan data yang lebih akurat. Hanya dengan penelitian lebih lanjut dan edukasi masyarakat lokal, dapat memastikan kelangsungan hidup spesies langka ini. Hanya dengan upaya bersama, kucing merah Kalimantan bisa terlindungi dengan baik dan dapat berkembang di habitat aslinya.

Source link