Berita  

Gempa Megathrust RI: Kekuatan AI sebagai Penolong

Gempa Megathrust RI: Kekuatan AI sebagai Penolong

Bencana alam selalu menjadi ancaman yang tidak terduga, terutama di Indonesia yang dikenal rawan gempa. Saat ini, potensi gempa megathrust menjadi perhatian serius, terutama di wilayah Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Kedua zona ini rentan terhadap gempa megathrust karena sudah lama tidak mengalami gempa, menyebabkan celah seismik berbahaya. Namun, dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), risiko gempa megathrust bisa diantisipasi lebih dini.

Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. telah mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi berbasis Distributed Acoustic Sensing (DAS) yang memanfaatkan kabel optik bawah laut. Sistem ini dapat mendeteksi gelombang primer (P-wave) dengan tepat waktu, memberikan peringatan dini sebelum gelombang sekunder (S-wave) yang merusak. Hal ini memberikan kesempatan evakuasi lebih cepat dan efektif.

Dengan bantuan infrastruktur kabel optik Telkom yang melintasi berbagai zona subduksi aktif di Indonesia, sistem deteksi gempa ini menjadi lebih efisien dan mudah dikembangkan. Selain itu, tanpa perlu pemasangan sensor baru, sistem ini bisa mencakup wilayah yang sebelumnya sulit terjangkau. Saat ini, sistem DAS sedang diuji coba di Pantai Selatan Jawa dan akan diperluas ke wilayah rawan lainnya. Selain itu, UGM dan Telkom sedang merancang protokol kolaboratif agar data dapat diakses secara terbuka untuk riset dan kebijakan publik. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat respons nasional dalam menghadapi bencana secara lebih terpadu dan responsif.

Source link