AS diserang oleh sistem senjata canggih China yang dikembangkan menjadi jaringan pembunuh mematikan, menurut Jenderal B. Chance Saltzman. Penggunaan rudal, satelit pengintai, dan kecerdasan buatan oleh militer China dapat mengancam kekuatan AS secara mendadak jika terjadi perang. Jaringan pembunuh ini memungkinkan pasukan China untuk menyerang secara presisi target darat, melalui sistem penargetan berbasis ruang angkasa. China bahkan telah menciptakan “kill web”, sebuah jaringan terintegrasi dari berbagai sistem senjata yang dapat beroperasi secara real-time. Hal ini membuat senjata mereka menjadi lebih mematikan dan dapat mencapai pasukan AS di mana pun mereka berada.
Perlengkapan militer China, seperti rudal balistik DF-26, DF-17, DF-27, DF-15, DF-31, dan DF-41 menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam hal kekuatan dan jangkauan. Selain itu, penggunaan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin oleh PLA akan meningkatkan akurasi serangan rudal mereka. Drone pengintai dan satelit juga berperan penting dalam pengembangan “kill web” tersebut, dengan fungsi mengirimkan informasi strategis ke pusat komando dan kontrol untuk menentukan target yang akurat. Hal ini membuat AS berada dalam ancaman serius dan harus siap menghadapi serangan yang dapat membuat mereka lumpuh secara mendadak.