Mantan CEO Google, Eric Schmidt, mengungkapkan kekhawatirannya tentang bahaya kecerdasan buatan (AI) yang dapat menjadi senjata mematikan jika jatuh ke tangan yang salah. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Sifted Summit di London. Schmidt menyoroti potensi AI yang dapat diretas untuk menghapus batas-batasnya. Sejumlah perusahaan besar telah mengambil langkah untuk mencegah model AI menjawab pertanyaan berbahaya. Meskipun demikian, Schmidt memperingatkan bahwa model AI dapat direkayasa ulang, seperti kasus modifikasi ChatGPT yang dikenal sebagai DAN. Elon Musk juga pernah mengungkapkan keprihatinannya terhadap risiko AI, menggambarkan skenario yang tidak dapat diabaikan seperti dalam film Terminator. Musk menekankan pentingnya meminimalkan risiko AI untuk menghindari kerugian manusia di masa depan.
AI Latih Jadi Mesin Pembunuh: Eks Bos Google Membuka Suara
Read Also
Recommendation for You

Di era digital saat ini, Indonesia masih menghadapi tantangan besar terkait kesenjangan akses digital dalam…

Pemerintah Indonesia mengeluarkan wacana untuk membatasi sejumlah game online, termasuk PUBG, setelah terjadi kejadian ledakan…

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memberikan peringatan terkait potensi Megathrust di wilayah Indonesia….

Investasi besar dari perusahaan raksasa global saat ini mengalir ke Indonesia untuk membangun infrastruktur kecerdasan…

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi telur dapat membantu dalam menyembuhkan penyakit Alzheimer. Telur kaya akan…







