Indonesia sebagai negara yang terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik aktif, yaitu Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik, memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa. Meskipun demikian, data sejarah mengenai peristiwa tsunami di wilayah ini masih terbatas. Tim BRIN melakukan riset paleotsunami untuk memetakan jejak tsunami purba berdasarkan lapisan sedimen di tanah dan batuan. Hasil survei lapangan menunjukkan adanya endapan tsunami purba di wilayah selatan Jawa, menandakan peristiwa besar yang kemungkinan disebabkan oleh gempa megathrust berkekuatan tinggi. Pada Mei 2025, BRIN melanjutkan survei di wilayah selatan Jawa untuk mencari jejak tsunami yang lebih muda usianya. Metode riset meliputi pemboran tangan, trenching, dan pemetaan LiDAR. Hasil pemboran di Kulon Progo menemukan tiga lapisan pasir yang diduga sebagai endapan tsunami purba, dengan ciri-ciri foraminifera laut dan struktur akibat hempasan gelombang besar. Proses analisis sampel sedimen masih berlangsung dan diharapkan dapat membantu dalam penyusunan zonasi wilayah rawan bencana dan pengambilan kebijakan mitigasi bencana yang tepat berdasarkan data ilmiah. Temuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik tentang potensi bencana dan memberikan informasi penting bagi tata ruang dan pembangunan wilayah pesisir.
Gempa Megathrust dan Tsunami Jawa Selatan: Kejadian Mengerikan M 9
Read Also
Recommendation for You

Misteri kilatan cahaya aneh yang terjadi di langit pada tahun 1950-an akhirnya mulai terpecahkan setelah…

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi gempa bumi dan…

Kesenjangan akses digital masih menjadi tantangan besar dalam perjalanan Indonesia menuju transformasi berbasis kecerdasan buatan…

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, telah memberikan tanggapannya terkait dampak sosial dari judi online…








