Studi dari Imperial College London menemukan bahwa kebiasaan begadang atau tidur larut tidak selalu berdampak buruk, bahkan dapat meningkatkan kecerdasan seseorang. Responden dalam penelitian tersebut yang sering begadang memiliki fungsi kognitif yang lebih unggul daripada mereka yang bangun pagi. Lama tidur juga disorot dalam penelitian ini, dengan fakta bahwa orang yang tidur selama 7-9 jam per malam memiliki skor kognitif yang lebih baik. Dr. Raha West menekankan pentingnya tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan otak dan fungsi kognitif tetap baik.
Penelitian dilakukan terhadap 26 responden yang menjalani tes kecerdasan, penalaran, waktu reaksi, dan memori. Dalam pengujian tersebut, aspek-aspek seperti durasi tidur, kualitas tidur, dan pola tidur juga dipertimbangkan untuk menentukan waktu yang mempengaruhi kewaspadaan dan produktivitas seseorang. Meskipun demikian, sejumlah ahli menunjukkan ketidaksetujuan terhadap hasil penelitian Imperial College ini, menyatakan perlunya hati-hati dalam menafsirkan hasil tersebut.
Salah satu ahli yang meragukan hasil penelitian adalah Kepala pendanaan penelitian Alzheimer’s Research Inggris, Jacqui Hanley. Dia menyatakan bahwa belum jelas apakah menjadi “orang pagi” atau “orang malam” memiliki dampak langsung pada ingatan dan pemikiran, atau apakah perubahan pola tidur memengaruhi turunnya fungsi kognitif. Karena itu, perlu kehati-hatian dalam menginterpretasikan temuan-temuan yang didapatkan dalam penelitian ini.
