Berita  

Startup Tak Terkenal: Sorotan dan Disuntik Rp 2,4 Triliun

Startup teknologi pertahanan asal Amerika Serikat, Govini, telah menarik perhatian setelah mencapai pendapatan berulang tahunan (ARR) lebih dari US$100 juta. Dukungan investor dari Bain Capital sebesar US$150 juta telah diberikan kepada perusahaan ini. Govini, yang menghadapi persaingan sengit dengan raksasa industri lainnya, kini mulai menunjukkan performa yang menjanjikan.

CEO Govini, Tara Murphy Dougherty, optimistis dengan pertumbuhan yang dialami perusahaan dan melihat potensi pertumbuhan yang besar di pasar industri pertahanan global. Dana segar yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan tim dan produk guna menjawab permintaan yang terus meningkat dalam konteks keamanan dan modernisasi militer.

Langkah strategis ini didasari oleh kesuksesan Govini dalam mendapatkan kontrak besar dengan pemerintah Amerika Serikat dan Departemen Pertahanan. Melalui sistem kecerdasan buatan bernama Ark, Govini mampu membantu militer dalam manajemen rantai pasok dan produk pertahanan dengan lebih efisien. Dougherty juga menyoroti pentingnya pembenahan sistem pengadaan militer untuk menjaga keunggulan strategis negara.

Namun, ia juga mengingatkan tentang kemungkinan hambatan, seperti ancaman penutupan pemerintahan yang dapat berdampak pada kontrak pertahanan. Selain itu, dominasi China dalam kapasitas pembangunan kapal dan penguasaan logam tanah jarang juga menjadi masalah serius yang dihadapi industri pertahanan global. Data dari Govini menunjukkan bahwa banyak program keamanan nasional sangat bergantung pada bahan baku tersebut.

Source link