Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjelaskan tentang adanya ancaman penyalahgunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kemenkominfo khawatir AI dapat digunakan sebagai alat untuk mengadu domba masyarakat dan menyebarkan berita bohong.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kasong, mengatakan kekhawatiran ini merupakan upaya antisipasi, dengan menyebutkan pengalaman negara lain, seperti Amerika Serikat yang mengalami penyebaran berita hoaks yang merugikan peserta Pemilihan Kepala Daerah.
Firman Kurniawan, seorang pakar komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI), menyatakan bahwa ada 3 titik potensial yang dapat menyebabkan penyalahgunaan AI. Hal ini terkait dengan keinginan peserta pemilihan untuk memenangkan pertarungan dengan cara pintas, kebutuhan informasi masyarakat, dan ketersediaan teknologi canggih yang membuat AI digunakan untuk menyebarkan berita hoaks dan disinformasi.
Bagaimana ancaman AI dalam pemilu 2024? Dan apa langkah yang diambil pemerintah untuk mengatasi hal ini? Untuk informasi selengkapnya, simaklah dialog antara Shinta Zahara dengan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kasong, dan pakar komunikasi digital dari UI, Firman Kurniawan dalam acara Profit, CNBC Indonesia, pada Selasa, 24 Oktober 2023.
Tontonlah siaran langsung program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini.