Berita  

“Megaproyek Elon Musk dan Ancaman Krisis: Apa yang Perlu Diketahui”

“Megaproyek Elon Musk dan Ancaman Krisis: Apa yang Perlu Diketahui”

Elon Musk, pemilik Tesla dan CEO perusahaan tersebut, mendapat persetujuan dari Tennessee Valley Authority (TVA) pada awal November untuk megaproyeknya yang dikenal sebagai ‘xAI Colossus’. Proyek ini akan menerima pasokan listrik sebesar 150MW, meningkat 20 kali lipat dari suplai awal yang hanya 8MW. Namun, keputusan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemangku kebijakan lokal terkait dampaknya terhadap kebutuhan listrik di Tennessee Valley.

Lebih lanjut, terdapat rencana dari Musk untuk meningkatkan kapasitas komputasi megaproyeknya hingga dua kali lipat, yang akan membuat kebutuhan listriknya juga meningkat. Meskipun xAI hanya membutuhkan 19 hari untuk mendapatkan izin pasokan listrik, hal ini menciptakan perbandingan dengan Nvidia yang memerlukan waktu 4 tahun untuk proyek serupa, menurut CEO Nvidia Jensen Huang.

Pengacara senior dari Southern Environmental Law Center, Amanda Garcia, menganggap keputusan Dewan TVA untuk memberikan pasokan listrik kepada xAI tanpa melakukan studi dampaknya terhadap komunitas lokal merupakan prioritas yang keliru. Meski begitu, MLGW, perusahaan yang mendistribusikan listrik ke superkomputer xAI, memastikan bahwa kebutuhan listrik proyek itu tidak akan mengurangi pasokan untuk penduduk lokal.

Dalam konteks ke depan, para ahli memperkirakan bahwa data center untuk melatih kecerdasan buatan akan membutuhkan pasokan listrik yang mungkin tidak dapat dipenuhi pemerintah. Oleh karena itu, banyak perusahaan teknologi seperti Amazon, Google, Microsoft, dan Oracle memperkirakan akan berinvestasi pada tenaga nuklir untuk mencukupi kebutuhan energi di masa mendatang. Meskipun demikian, keputusan TVA memberikan izin pasokan listrik 150MW kepada Musk menimbulkan pertanyaan akan preferensi khusus yang diberikan pada proyek tersebut.