Sebuah gugatan terhadap CEO United Healthcare, Brian Thompson, mengungkap praktik penolakan klaim asuransi yang kontroversial. Pewaris dua pemilik premi asuransi UHC menuduh perusahaan menggunakan algoritma kecerdasan buatan yang menyebabkan tingkat kesalahan hingga 90 persen. Keluarga pemegang premi yang meninggal karena klaim asuransinya ditolak menuduh UHC mengetahui kesalahan tersebut.
Gugatan ini menimbulkan kemarahan publik dan spekulasi motif pembunuhan terkait dengan penolakan klaim asuransi. Identitas pembunuh dan motifnya masih menjadi misteri, meskipun beberapa laporan menunjukkan pesan yang ia tinggalkan di selongsong peluru. Respons netizen atas pembunuhan tersebut juga mencerminkan kemarahan terhadap perusahaan asuransi yang melakukan praktik penolakan klaim yang kontroversial.
Futurism mencoba mengkonfirmasi penggunaan algoritma tersebut kepada UHC namun tidak mendapat tanggapan. Peristiwa ini menunjukkan kontroversi seputar penolakan klaim asuransi dan dampaknya terhadap masyarakat.