Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin memanas, khususnya dalam sektor teknologi. AS memberikan kewenangan kepada perusahaan raksasa seperti Google dan Microsoft untuk mengontrol akses terhadap chip AI yang sangat dicari di seluruh dunia. Dalam skema yang sedang dirancang, Google dan Microsoft harus tunduk pada persyaratan pemerintah AS dan diharuskan melaporkan informasi penting serta memblokir akses chip AI ke China. Mereka juga diizinkan untuk mendistribusikan kemampuan kecerdasan buatan di cloud di luar negeri tanpa perlu lisensi. Namun, perusahaan lain yang tidak mendapat status ‘gatekeeper’ harus bersaing untuk mendapatkan lisensi dalam mengimpor chip AI canggih ke negara-negara lain. Aturan baru ini diperkirakan akan mengecewakan banyak negara di luar China dan memastikan China tidak mendapat akses ke chip AI melalui negara lain. Langkah ini merupakan upaya pemerintah AS dalam menyederhanakan proses persetujuan ekspor chip AI, serta mencegah akses ilegal ke China yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan militer, serangan siber, atau bahkan senjata biologis. Meskipun masih dalam tahap rencana dan bisa berubah, langkah ini dapat memiliki dampak global yang signifikan. Perusahaan seperti Nvidia siap untuk patuh pada kebijakan baru tersebut, sementara AMD belum memberikan tanggapan. Beberapa negara sekutu AS akan tetap memiliki akses tak terbatas terhadap chip AI, sementara negara-negara yang terkena embargo nuklir, seperti Rusia, China, Iran, dan Venezuela, akan tetap diblokir untuk memperoleh chip AI dari AS.
Strategi Perlawanan Terbaik Melawan Blokir AS – China Dikepung!
Read Also
Recommendation for You
Persaingan teknologi antara Amerika Serikat (AS) dan China telah mencapai tingkat yang sangat ketat. China…
Lintasarta, perusahaan penyedia solusi korporasi di bidang Komunikasi Data, Internet, dan Layanan TI, telah meluncurkan…