Peneliti asal China mulai membuat keputusan untuk meninggalkan Amerika Serikat (AS), karena pemerintah AS telah menerapkan aturan baru pembatasan bisnis. Salah satu contohnya adalah WuXi AppTec, yang anak perusahaannya telah menandatangani kesepakatan dengan Altaris LLC, sebuah perusahaan ekuitas swasta AS, untuk penjualan unit produksi sel dan terapi gen yang bernama WuXi Advanced Therapies. Perusahaan-perusahaan China lainnya juga menjadi target peraturan baru AS yang bertujuan untuk membatasi bisnis mereka di negara tersebut karena alasan keamanan nasional.
Dewan Perwakilan Rakyat AS telah menyetujui RUU tersebut bulan September lalu, yang melarang kontrak federal dengan perusahaan-perusahaan yang ditargetkan oleh undang-undang tersebut. Tujuan dari undang-undang ini adalah melindungi informasi genetik dan kesehatan pribadi warga AS dari ancaman asing serta mendorong perusahaan farmasi dan bioteknologi AS untuk mengurangi ketergantungan mereka pada China dalam berbagai aspek, mulai dari pembuatan obat hingga penelitian awal.
Oleh karena itu, WuXi juga berencana untuk menjual Oxford Genetics, entitas bisnis dari WuXi ATU yang berbasis di Inggris kepada Altaris LLC. Meskipun Altaris menolak memberikan komentar lebih lanjut, WuXi AppTec belum memberikan tanggapan terkait permintaan komentar dari Reuters.
Keputusan para peneliti China ini memberikan gambaran tentang bagaimana hubungan bisnis antara China dan AS semakin memanas akibat regulasi baru yang diterapkan oleh pemerintah AS. Dengan adanya pergeseran seperti ini, kedua negara tersebut harus menemukan cara untuk menyeimbangkan kepentingan bisnis dan keamanan nasional masing-masing.