Berita  

“Penangkapan Anggota Tentara Sebagai Mata-mata: Temuan dan Wawasan”

“Penangkapan Anggota Tentara Sebagai Mata-mata: Temuan dan Wawasan”

Prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) berusia 20 tahun, Cameron John Wagenius, ditangkap atas tuduhan penjahat siber dan aksi mata-mata setelah diduga menjual dan membocorkan rekaman panggilan pelanggan dari AT&T dan Verizon. Penangkapan tersebut terjadi di Fort Hood, Texas, dekat pangkalan Angkatan Darat. Ibunya, Alicia Roen, mengaku tidak mengetahui bahwa putranya terlibat dalam kejahatan tersebut, hanya mengetahui bahwa Wagenius bekerja untuk sinyal radio dan komunikasi di Korea Selatan selama dua tahun terakhir.

Sebelumnya, penjahat siber lainnya bernama Connor Riley Moucka atau Judische juga telah ditangkap karena mencuri data dan memeras puluhan perusahaan yang menyimpan data di Snowflake. Moucka mengaku tidak tertarik untuk menjual data tersebut melainkan menyerahkannya pada penjahat lain, seperti Kiberphant0m. Sang penjahat Kiberphant0m juga pernah mengklaim bertanggung jawab atas peretasan sejumlah perusahaan telekomunikasi, termasuk AT&T dan Verizon.

Hasil penelusuran Krebsonsecurity menunjukkan bahwa Moucka, seorang prajurit Angkatan Darat AS yang ditempatkan di Korea Selatan, mem-posting data yang diklaim sebagai log panggilan AT&T di BreachForums setelah penangkapannya. Data tersebut diklaim terkait presiden Donald Trump dan Kamala Harris. Ancaman dilontarkan bahwa jika tidak menghubungi AT&T, data panggilan presiden akan bocor. Hal ini menunjukkan kompleksitas kejahatan siber yang melibatkan anggota tentara dalam kasus-kasus yang terungkap belakangan ini.