Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fabio Massacci dari Universitas Trento dan Universitas Vrije Amsterdam bersama timnya mengungkapkan bahwa perangkat dapat terinfeksi malware akibat pengguna mengakses situs web dewasa dan judi online. Data yang dikumpulkan melalui analisis telemetri dari Tren Micro dengan sampel mencapai 20 ribu entri digunakan untuk mengidentifikasi faktor risiko malware yang dapat menginfeksi perangkat. Berdasarkan analisis tersebut, tim peneliti menemukan bahwa makin banyak software yang digunakan, makin tinggi risiko terkena virus atau ransomware. Namun, jenis malware yang menyerang perangkat akan berbeda bergantung pada konten yang diakses pengguna.
Sebagai contoh, pengunjung situs judi online lebih rentan terhadap penambang kripto, sementara pengguna web porno cenderung terinfeksi trojan dan alat peretasan. Tim peneliti menekankan pentingnya perilaku pengguna dan konten yang diakses dalam meningkatkan risiko terhadap berbagai jenis malware. Mereka juga menyatakan bahwa tidak ada solusi ajaib untuk mengatasi risiko malware, namun pemahaman yang baik mengenai perilaku terkait dapat membantu perusahaan untuk lebih siap dan mengurangi risiko yang ada.
Diharapkan temuan ini dapat membantu organisasi mengurangi risiko keamanan siber dengan memahami perilaku pengguna terkait jenis malware yang mungkin terinstal ke perangkat. Ini juga dapat membantu dalam penghematan biaya ancaman tertentu yang dianggap penting oleh perusahaan. Tindakan preventif ini diharapkan dapat membantu membangun sistem keamanan yang lebih kuat dan dapat melindungi perangkat dari serangan malware.
