Indonesia saat ini harus bersaing dengan Malaysia dan Vietnam dalam mendatangkan investasi dari perusahaan raksasa global di sektor data center. Meskipun persaingan sangat ketat, Indonesia memiliki keunggulan yang bisa dioptimalkan, seperti pasar yang besar di Asia Tenggara dengan lebih dari 200 juta pengguna dan perkiraan Gross Merchandise Value (GMV) mencapai US$135 miliar pada 2025. Hal ini memberikan peluang besar bagi investasi di data center domestik yang fokus pada pengolahan data terus meningkat seiring dengan ekonomi digital yang berkembang. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi besar dalam penggunaan green energy yang harus menjadi fokus pemerintah, terutama dalam rangka komitmen Net Zero Emmission.
Salah satu tantangan utama data center adalah kebutuhan energi yang besar. Oleh karena itu, penting untuk mendorong penggunaan energi terbarukan guna memastikan keberlanjutan sektor ini. Selain itu, kebijakan yang mendukung perlindungan data juga merupakan hal yang krusial. Indonesia telah memiliki UU Pelindungan Data Pribadi, namun perlu diperkuat agar memberikan kepastian bagi pelaku usaha lokal maupun internasional untuk berinvestasi di Indonesia. IDPRO telah melakukan advokasi kepada pemerintah untuk merevisi peraturan yang berpotensi membuat data disimpan di luar negeri.
Dalam rangka mengejar kemajuan data center, Indonesia harus terus meningkatkan kompetitivitasnya dan memperkuat kerjasama antara pemerintah dan pelaku industri. Dengan memanfaatkan keunggulan pasar yang besar, potensi green energy, dan kebijakan yang mendukung, Indonesia bisa tetap bersaing dalam persaingan global di sektor data center.