Google diketahui berperan besar dalam memfasilitasi teknologi untuk Israel, dengan terungkapnya laporan baru dari The Washington Post. Dilaporkan bahwa Google bekerja sama dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Kementerian Pertahanan Israel (IDM) untuk memperluas akses pemerintah ke teknologi AI. Pada tahun 2021, Google menandatangani kontrak senilai US$1,2 miliar dengan pemerintah Israel untuk project Nimbus. Dokumen internal menunjukkan bahwa karyawan Google berulang kali meminta akses yang lebih besar ke teknologi AI perusahaan atas permintaan Israel. Protes karyawan terhadap kontrak Google Cloud dengan pemerintah Israel juga dilaporkan, dengan lebih dari 100 karyawan Google meminta perusahaan untuk meninjau kembali kontrak Nimbus. Sebelumnya, protes karyawan terhadap hubungan perusahaan dengan Israel telah mempengaruhi lebih dari 50 karyawan yang dipecat oleh Google. Berita ini memberikan informasi terbaru terkait hubungan Google dengan Israel, dan permasalahan yang terjadi di antara karyawan dan manajemen perusahaan.
“Dokumen Rahasia Membongkar Dosa Besar Google”

Read Also
Recommendation for You

Sebagian besar pengguna YouTube di Amerika Serikat lebih memilih menonton konten dari layar televisi daripada…

Pria bernama Christopher Farrel Millenio Kusuma asal Yogyakarta dilaporkan hilang selama lima hari terakhir. Farrel…

Apple telah berkolaborasi dengan Alibaba untuk menghadirkan fitur kecerdasan buatan yang dikenal sebagai ‘Apple Intelligence’…

Australia, Amerika Serikat (AS), dan Inggris telah mengungkap jaringan peretas Rusia yang terlibat dengan kelompok…

Larangan iPhone 16 di Indonesia telah berdampak signifikan pada pasar smartphone untuk segmen harga premium….