Berita  

Kiamat Pekerjaan karena AI: Fakta yang Memang Menakutkan

Kiamat Pekerjaan karena AI: Fakta yang Memang Menakutkan

Masa depan pekerjaan akan mengalami pergeseran signifikan seiring dengan perkembangan teknologi. Laporan terbaru dari World Economic Forum (WEF) dalam Future of Jobs Report 2025 mengungkapkan bahwa sebagian besar pengusaha berencana untuk mengurangi jumlah karyawan dan beralih ke teknologi kecerdasan buatan atau AI. Ini memiliki dampak besar di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat di mana 48% responden berencana untuk mengadopsi strategi serupa.

Meskipun statistik ini menimbulkan kekhawatiran, namun menurut Till Leopold, penulis utama studi tersebut, tidak ada krisis ketenagakerjaan yang akan terjadi. Leopold percaya bahwa peningkatan keterampilan menjadi kunci dalam menghadapi perubahan ini. Laporan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pemberi kerja berupaya meningkatkan keterampilan karyawan mereka dan mengubah peran yang lebih tradisional ke peran yang lebih adaptif terhadap AI.

Beberapa jenis pekerjaan yang diperkirakan akan terpengaruh meliputi pekerja kantoran atau pekerja kerah putih yang biasanya berfokus pada pekerjaan entri data. Namun, pekerjaan seperti akuntansi dan desain grafis juga berada dalam risiko karena perkembangan model AI generatif yang lebih baru. Meskipun adanya transformasi besar ini, Leopold meyakinkan bahwa pekerjaan akan berevolusi bukan hilang sama sekali.

Lebih lanjut, survei dan penelitian lainnya juga menegaskan temuan World Economic Forum. Meskipun kecerdasan buatan semakin digunakan dalam berbagai sektor, para ahli, seperti John Graham dan Tomasz Noetzel, yakin bahwa transformasi tempat kerja akan lebih dominan daripada PHK massal. Soft skills, seperti kreativitas dan kolaborasi, dianggap akan memainkan peran utama di masa depan ketika teknologi AI semakin merambah dunia kerja.

Dengan berbagai temuan dan proyeksi ini, jelas bahwa adaptasi terhadap perubahan teknologi merupakan kunci utama dalam mempersiapkan diri untuk masa depan kerja yang lebih cerdas dan adaptif. Keterampilan manusia yang unik akan menjadi fitur penting dalam menavigasi dunia kerja yang semakin terkoneksi dengan kecerdasan buatan.

Source link