Transaksi pembayaran digital di Indonesia terus meningkat seiring dengan adopsi masyarakat terhadap sistem pembayaran digital. Menurut data from We Are Social, total nilai transaksi pembayaran digital di Indonesia mencapai US$ 102 miliar pada tahun 2024, menunjukkan peningkatan sebesar 15,7% dari tahun sebelumnya. Dengan total jumlah pengguna mencapai 144 juta orang, rata-rata setiap individu menggunakan pembayaran digital sebesar US$ 710 per tahun. Pertumbuhan pesat transaksi digital juga turut meningkatkan produktivitas masyarakat, dengan perkiraan peningkatan sebesar 10% pada tahun 2025. Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa nilai transaksi digital pada Januari 2025 mencapai 3,5 miliar, dengan peningkatan volume transaksi pada aplikasi mobile dan internet juga tercatat. Teknologi QRIS juga menjadi pendorong pertumbuhan signifikan dalam transaksi pembayaran digital, menunjukkan pertumbuhan sebesar 170,1% dari tahun sebelumnya. Sebagai upaya untuk menjaga keselamatan dan perlindungan konsumen, BI menekankan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan yang berkelanjutan dan kehati-hatian dalam penerapan teknologi pembayaran digital. Ke depannya, optimisme terhadap kontribusi pembayaran digital di Indonesia diharapkan dapat terus berlanjut dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dan perlindungan konsumen.
Kiamat Uang Kertas RI: Buktinya Semakin Jelas

Read Also
Recommendation for You

Gojek dikabarkan telah menyalurkan Bonus Hari Raya (BHR) kepada Mitra Driver sebagai bentuk apresiasi atas…

Gojek memberikan Bonus Hari Raya (BHR) kepada Mitra Driver sebagai bentuk apresiasi bagi kinerja mereka…

Semua model iPhone 16 telah menerima sertifikasi dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Ini termasuk…

Pada tanggal 17 Februari 2023, Ambon dihantam oleh tsunami dahsyat setinggi 90-110 meter, yang merupakan…

Tinggal di luar angkasa memiliki risiko tinggi dan menantang bagi para astronaut. Mereka harus bersiap…