Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengadakan pertemuan dengan para driver ojek online (ojol) yang melakukan aksi protes terkait pembayaran Bonus Hari Raya (BHR) yang dianggap tidak sesuai aturan. Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel mengonfirmasi penerimaan laporan dari para driver ojol terkait masalah ini dan saat ini sedang dalam proses tindak lanjut. Noel menegaskan bahwa laporan yang diterima berdasarkan data aktual yang disampaikan oleh para pengemudi, bukan berdasarkan informasi palsu atau hoaks.
Selain memproses laporan dari para driver ojol, Noel juga berencana untuk meminta penjelasan kepada aplikator terkait isu ini. Noel mengaku prihatin ketika mendengar ada driver ojol yang hanya menerima BHR sebesar Rp 50.000, sementara ada beberapa driver lain yang telah bekerja dalam industri ini selama 15 tahun. Ia menyampaikan keprihatinannya bahwa meskipun pendapatan tahunan para driver bisa mencapai Rp 90 juta, namun BHR yang diterima hanya sejumlah kecil tersebut.
Pihak Kemnaker juga akan mengklarifikasi kepada pihak aplikator terkait perbedaan pembayaran BHR yang terjadi. Noel menegaskan bahwa penting untuk mencari penyeimbang dan keadilan dalam pembayaran ini, terutama mengingat perbedaan besar dalam jumlah pembayaran yang diterima oleh para driver. Semua pihak akan diajak untuk bersama-sama mencari solusi terbaik dalam mengatasi masalah ini untuk mencapai keadilan dan keseimbangan di industri ojek online.