Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penurunan nilai transaksi aset kripto sepanjang Kuartal I-2025 menjadi Rp109,3 Triliun, dibanding periode yang sama di 2024 sebesar Rp158,84 Triliun. Meskipun demikian, Chief Marketing Officer Tokocrypto, Wan Iqbal tetap optimis terhadap prospek pertumbuhan aset kripto di Indonesia. Dukungan regulasi pemerintah, perkembangan teknologi, dan edukasi yang semakin meluas di bidang kripto menjadi faktor pendukung pertumbuhan industri kripto di Tanah Air.
Adanya keterlibatan institusi negara dan swasta dalam ekosistem aset kripto juga menjadi sentimen positif bagi prospek pertumbuhan industri kripto. Namun, terdapat tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan industri aset kripto. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai prospek dan tantangan pengembangan industri aset kripto, selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Chief Marketing Officer Tokocrypto, Wan Iqbal dalam acara Profit di CNBC Indonesia.
