Pekerja ojek online (ojol) menerima permintaan maaf langsung dari Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, terkait penyaluran Bantuan Hari Raya (BHR) yang dinilai kurang optimal. Yassierli mengakui bahwa kebijakan terkait BHR yang diatur dalam Surat Edaran (SE) mengenai Tunjangan Hari Raya (THR) dirumuskan dengan terburu-buru. Ia menyampaikan permohonan maaf atas ketidakoptimalan ini dan menjelaskan bahwa proses pembentukan aturan terkait BHR sangat terburu-buru. Pemerintah juga memperhatikan kemampuan finansial perusahaan transportasi online dalam menyalurkan BHR kepada driver ojol. Meskipun ada kritik mengenai kebijakan BHR ini karena belum dilakukan oleh negara lain, pemerintah tetap menjalankannya demi kesejahteraan para driver ojol. Kontroversi muncul ketika beberapa driver ojol menerima BHR sebesar Rp 50.000, namun penyedia layanan transportasi online seperti Gojek dan Grab menjelaskan bahwa nominal BHR ini bervariasi dan dipengaruhi oleh tingkat keaktifan dan produktivitas para pekerja ojol. Ini adalah langkah penting untuk memastikan kesejahteraan dan keadilan bagi para driver ojol.
Pemerintah Minta Maaf atas Kecelakaan Driver Ojol: Penjelasan Lengkap

Read Also
Recommendation for You

Generasi Z Mulai Bosan dengan Smartphone, Lebih Memilih Feature Phone Generasi muda, terutama Gen Z,…

Menurut ilmuwan Jepang, matahari diprediksi akan mengakhiri semua kehidupan di Bumi pada tahun 1.000.002.021. Para…

Kondisi genetik langka terjadi pada banyak anggota Suku Vadoma yang tinggal di pedalaman Zimbabwe, dimana…

China sedang berada dalam jalur pembangunan yang sangat ambisius, terutama dalam pengembangan teknologi militer. Pada…

Pada tahun 1976, Indonesia meluncurkan satelit komunikasi pertamanya, yaitu ‘Palapa’, dari Cape Canaveral, Amerika Serikat….