Musim kemarau di Indonesia diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus mendatang, menurut laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hampir seluruh wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami puncak musim kemarau tahun ini lebih awal dari biasanya. Rincian laporan menunjukkan bahwa 562 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 80,4% wilayah Indonesia akan mengalami puncak musim kemarau mulai bulan Juni hingga Agustus 2025.
Wilayah barat hingga barat laut Indonesia, termasuk Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan bagian utara, sebagian Sulawesi, Papua bagian tengah dan timur, diperkirakan akan memasuki puncak kemarau mulai Juni dan Juli 2025. Sedangkan wilayah lainnya, termasuk Jawa bagian tengah hingga timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Maluku, Maluku Utara, dan sebagian Papua, diperkirakan memasuki puncak kemarau pada bulan Agustus mendatang.
Sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau sejak April lalu hingga bulan Juni. BMKG juga melaporkan bahwa sekitar 409 ZOM atau sekitar 59% wilayah Indonesia memasuki musim kemarau sama atau lebih lambat dari biasanya. Meskipun demikian, akumulasi hujan pada musim kemarau diperkirakan akan normal atau sama dengan biasanya pada sebagian besar ZOM.
Durasi kemarau akan beragam, dengan beberapa wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan diperkirakan akan mengalami musim kemarau yang singkat, sekitar enam dasarian atau sekitar dua bulan. Sementara itu, beberapa bagian Sulawesi diperkirakan akan mengalami musim kemarau yang lebih panjang, mencapai lebih dari 24 dasarian. Meskipun demikian, durasi musim kemarau tahun 2025 diprediksi akan lebih pendek dari biasanya di sebagian wilayah Indonesia.
