IMF Mendorong Pemerintah untuk Menghadapi Dampak AI
Dalam pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Washington DC, Managing Director IMF Kristalina Georgieva menyampaikan kekhawatiran terhadap kurangnya dasar hukum dan etika dalam menghadapi kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) di berbagai negara. Georgieva menyoroti bahwa negara ekonomi maju seperti Amerika Serikat memiliki dominasi yang kuat dalam revolusi teknologi AI, sementara negara berkembang, kebanyakan tertinggal dan sulit untuk memanfaatkan AI secara optimal.
Georgieva juga menyoroti jurang yang semakin melebar antara negara ekonomi maju dan negara pendapatan rendah terkait kesiapan dalam menghadapi dampak AI. IMF mendorong negara berkembang untuk fokus pada memperluas infrastruktur digital dan meningkatkan kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi perkembangan teknologi AI.
Untuk mengukur kesiapan setiap negara, IMF telah mengembangkan indeks kesiapan AI berdasarkan empat aspek utama, yaitu infrastruktur, sumber daya manusia, inovasi, serta regulasi dan etika. Georgieva menekankan bahwa kebanyakan negara tertinggal dalam aspek regulasi dan etika terkait dengan penerapan AI di masa depan. IMF meminta masyarakat sipil untuk memberikan peringatan kepada pemerintah negara masing-masing agar tidak terlalu tertinggal dalam menghadapi kemajuan teknologi AI yang semakin pesat.
