Pada Jumat pekan lalu, dunia menyaksikan fenomena likuidasi kripto terbesar dalam sejarah, yang dipicu oleh pengumuman tarif 100% Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang impor dari China. Nilai Bitcoin langsung merosot 15,72% atau sebesar US$19 miliar hanya dalam beberapa jam di pasar derivatif akibat ‘panic selling’. Namun, pasar kripto ini kembali rebound dalam waktu singkat.
Para investor pasar opsi pun enggan berdiam diri dan mempersiapkan diri menghadapi lebih banyak volatilitas serta penurunan harga yang mungkin terjadi dalam Bitcoin dan Ether. Insiden likuidasi kripto yang terjadi pekan lalu disebut sebagai penjualan terbesar dalam tempo 24 jam sepanjang sejarah, dengan skala 9 kali lipat lebih besar dari kejatuhan kripto pada Februari 2025 dan 19 kali lipat lebih besar dari periode Maret 2020 serta November 2022 saat FTX kolaps.
Bitcoin mencatat titik terendah di angka US$104.782,88 pada 10-11 Oktober, turun lebih dari 14% dari harga tertingginya di US$122.574,46. Sementara itu, Ether, sebagai mata uang kripto terbesar kedua, anjlok 12,2% mencapai angka US$3.436,29 pada 10 Oktober. Namun, Trump dengan cepat meredakan pasar dengan memberikan pernyataan bahwa ‘semua akan baik-baik saja’ dan bahwa AS tidak berniat merugikan China, yang langsung memulihkan kepercayaan pasar kripto.
Data dari Derive.xyz, sebuah platform perdagangan opsi kripto, menunjukkan adanya pembelian besar-besaran ‘put’ dari para pedagang Bitcoin dan Ether sebagai langkah lindung nilai terhadap potensi risiko penurunan harga. Strategi ‘put’ menjadi penting saat harga aset turun, sehingga pembelian ‘put’ kripto ini memberikan hak bagi pembelinya untuk menjual aset kripto pada harga yang disepakati sebelum tanggal kedaluwarsa.
Meskipun mengalami penurunan yang signifikan, arus investor Bitcoin tetap stabil menurut Willy Woo, analis kripto terkemuka. Dia menilai bahwa kejatuhan ini memberikan berkah dengan membersihkan leverage berlebihan dan mengatur ulang risiko di pasar saat ini. Namun, Bitcoin masih dihadapkan pada tantangan berat untuk mencapai level resistensi kunci demi mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa tahun ini menurut Nic Puckrin, analis kripto.












