Berita  

Elon Musk Cari Utang Rp 81,3 Triliun: Analisis Mendalam

Elon Musk Cari Utang Rp 81,3 Triliun: Analisis Mendalam

Perusahaan milik Elon Musk yang beroperasi di bidang kecerdasan buatan (AI) atau dikenal sebagai xAI dilaporkan tengah mencari pinjaman saat ini. Ini terjadi di tengah perselisihan antara Musk dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Morgan Stanley dilaporkan mengemas paket senilai US$ 5 miliar berisi obligasi dan dua pinjaman atas nama xAI, tanpa jaminan atau komitmen partisipasi modal. Ini menunjukkan kehati-hatian bank dalam menyusun model pinjaman.

Pada tahun 2022, Morgan Stanley berkomitmen memberikan utang sebesar US$ 13 miliar kepada Musk untuk mendukung akuisisi Twitter, yang kini dikenal sebagai X, senilai US$ 44 miliar. Akibatnya, pembiayaan akuisisi X oleh 7 bank, termasuk Morgan Stanley, dianggap sebagai salah satu “pertaruhan” terbesar dalam dunia perbankan. Namun, rencana bank untuk menjual kembali pinjaman baru dapat dilakukan setelah 2 tahun, yaitu pada awal 2025.

Perseteruan antara Trump dan Musk semakin memanas, terutama setelah Musk secara terbuka mengecam RUU yang didorong oleh Trump, menyebutnya sebagai “a disgusting abomination”. Musk juga mengusulkan pembentukan partai politik baru untuk mewakili suara mayoritas masyarakat AS. Meski begitu, Trump tetap optimistis RUU akan disahkan sebelum Hari Kemerdekaan AS. Sementara itu, xAI juga sedang melakukan negosiasi untuk mencari investor dalam kesepakatan pendanaan US$ 20 miliar dalam bentuk ekuitas.

Di tengah situasi ini, xAI berusaha mengamankan pendanaan melalui pinjaman dan investasi, sementara Musk harus menghadapi perubahan hubungan dengan Trump dan konsekuensinya. Seiring dengan perkembangan persaingan dan dinamika politik, perusahaan Musk harus mengambil langkah hati-hati dalam mengatur strategi keuangan dan mendukung pertumbuhan bisnisnya.

Source link