Industri digital di Indonesia tengah membutuhkan talenta yang kompeten. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah mengidentifikasi beberapa sektor yang membutuhkan talenta, termasuk pertanian, peternakan, kesehatan, pendidikan, logistik, pariwisata, keuangan, dan fintech. Menurut Kepala BPSDM Komunikasi dan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Boni Pudjianto, kebutuhan ini mencakup berbagai sektor penting dalam ekosistem digital.
Untuk mengisi kesenjangan talenta digital di Indonesia, perhatian khusus diberikan pada pendidikan vokasi. Boni menekankan pentingnya lembaga pendidikan dalam menghasilkan lulusan dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Selain itu, pemerintah juga telah memproyeksikan kebutuhan talenta digital hingga tahun 2030, yang diperkirakan mencapai 12 juta orang.
Namun, di tengah kebutuhan besar akan talenta digital, industri di Indonesia juga menghadapi tantangan, seperti PHK massal yang mengancam ribuan pekerja. Faktor-faktor seperti perang tarif AS, pelemahan permintaan domestik, dan penurunan daya beli menjadi penyebab utama terjadinya PHK di berbagai sektor, termasuk industri tekstil dan produk tekstil.
Sebagai upaya untuk mengatasi kesenjangan talenta digital, bursa kerja menjadi sorotan penting. Contohnya adalah Job Fair Bekasi Pasti Kerja 2025 yang dihadiri oleh ribuan pelamar untuk meniti karir di berbagai industri. Kegiatan perekrutan ini menggambarkan betapa pentingnya upaya peningkatan kualitas tenaga kerja dan pengembangan talenta di Indonesia.
